Terungkap, Cara Al Zaytun Cari Dana untuk Bangun NII

terungkap-cara-alzaytun-cari-dana-untuk-bangun-NII
Informasi mengejutkan terkuak dalam sebuah tayangan YouTube, di mana Ken Setiawan, mantan pendiri Negara Islam Indonesia (NII) KW9, mengungkapkan cara Al Zaytun mencari dana untuk membangun peradaban. Hal ini menjadi sorotan karena ternyata mereka menggunakan cara-cara yang tidak lazim untuk mengumpulkan uang bagi Ponpes Al-Zaytun. (Panji Gumilang/cerdasbuatan.com) 
Melansir informasi dari kanal YouTube Audio Dakwah dengan judul "Ancaman Dalam Genggaman.. Bahaya Madzhab Bung Karno Misi Terselubung Panji Gumilang.??," tayangan tersebut diunggah pada 20 Mei 2023.

Menurut Herri Pras, situasi ini perlu diusut lebih lanjut. Bagaimana sebuah yayasan bisa mengumpulkan dana dalam jumlah besar dengan berbagai macam proyek pembangunan di dalamnya? "Mungkin yayasan ini merupakan salah satu bentuk atau proyek dari NII yang dikemas sebagai gerakan kemanusiaan, tetapi tujuan dan visi misinya adalah untuk mengumpulkan dana guna membangun peradaban Negara Islam Indonesia," ungkap Herri Pras.


Ken Setiawan menyampaikan pendapatnya terkait hal tersebut. Ia mengatakan bahwa sebagian anak-anak di lingkungan sekitar Ponpes Al Zaytun disuruh menggunakan peci dan baju koko yang difoto dengan gaya dramatis. Mereka kemudian diberangkatkan untuk mengumpulkan dana dengan dalih untuk biaya operasi. 

Tak hanya itu, ada pula yang menjual harta benda dan merchandise untuk mendapatkan uang. Ken Setiawan juga mengungkapkan bahwa ada yang sampai berkeliling ke berbagai tempat wisata, seperti Monas dan Ragunan, untuk mengumpulkan sumbangan dengan berbekal kolekan.

Kendati demikian, sumbangan ini belum termasuk dukungan dari perusahaan-perusahaan. Ken mengatakan bahwa beberapa perusahaan bahkan menyumbang dalam jumlah besar, antara 10 hingga 50 juta rupiah per orang. Herri Pras juga menyebutkan bahwa Panji Gumilang pernah menyampaikan bahwa apa yang mereka bangun merupakan hasil kerja keras masyarakat sendiri. Namun, hal ini menuai kritik karena masyarakat di Ponpes Al Zaytun kerap diperlakukan dengan kasar dan dipaksa mencari dana.

Ken Setiawan menambahkan, "Mereka diperas sampai habis." Tindakan ini bukan hanya mencari dana, tetapi uang tersebut akhirnya diberikan kepada Panji Gumilang dan Pondok Pesantren Al Zaytun.

Herri Pras menanyakan tentang modus-modus jaringan yang digunakan selain melalui lembaga kemanusiaan. "Mereka juga berinvestasi, membeli properti dan tanah. Oleh karena itu, masyarakat harus berhati-hati ketika mendapat pesan WhatsApp dari yayasan yatim piatu A, B, C, D, sebaiknya abaikan saja. Jika ingin membantu, lebih baik berikan kepada orang di sekitar kita yang membutuhkan," pesan Ken Setiawan kepada masyarakat.

Ken menekankan pentingnya agar bantuan yang diberikan tidak justru tersalurkan kepada organisasi seperti NII. Menurutnya, anggota NII menyusup ke dalam grup-grup WhatsApp yang beranggotakan 500 orang atau lebih. Mereka akan mencari orang yang mudah tertipu dengan mengirimkan pesan dari lembaga yayasan, dengan tujuan untuk mengumpulkan uang. Mereka menyadari bahwa kebanyakan orang Indonesia adalah orang yang baik hati.


Ken Setiawan juga mengungkapkan bahwa NII memiliki dokumen-dokumen lengkap, seperti foto-foto kegiatan dan company profile. Padahal, sebenarnya foto-foto tersebut diambil dari anak-anak tetangga yang kemudian diklaim sebagai hasil karya mereka sendiri untuk mengumpulkan uang.

Situasi ini tentu mencoreng nama organisasi-organisasi yang sebenarnya berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Modus operandi ini terbilang sadis karena menyusup ke dalam kelompok-kelompok masyarakat yang saling membantu.

NII sendiri memiliki banyak cabang, bahkan ada satu yayasan yang memiliki hingga 100 cabang di seluruh Indonesia. Situasi ini perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat untuk mencegah penyebaran ajaran dan praktik-praktik yang dapat merugikan dan membahayakan. 

Keterbukaan informasi dan kritis dalam menanggapi tayangan maupun pesan-pesan yang diterima di media sosial adalah hal yang penting untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan bersama. Semoga masyarakat semakin sadar akan pentingnya selektif dalam memberikan bantuan dan dukungan guna mencegah penyalahgunaan dan penipuan yang merugikan banyak pihak.



Cerdas Buatan
Cerdas Buatan Tak perlu menjelaskan kepada siapapun siapa dirimu. Karena, siapapun yang suka kepadamu tak membutuhkan itu, dan yang membencimu tak mempercayai itu.

Post a Comment for "Terungkap, Cara Al Zaytun Cari Dana untuk Bangun NII "